Parkinson Serang Pemuda: Risiko Tersembunyi dari Begadang dan Minum Alkohol Revealed

JAKARTA, BOJONG.MY.ID - Penyakit Parkinson umumnya dikaitkan dengan orang lanjut usia. Tetapi saat ini, gaya hidup tidak terkontrol pada generasi muda mulai membuka peluang untuk kasus Parkinson Pada Usia Muda—situasi yang dahulu dianggap jarang, namun sekarang lebih sering ditemui pada mereka berusia 20-an tahun.
Pada acara talkshow edukatif untuk memeringati Hari Parkinson Sedunia yang diselenggarakan pada hari Kamis (11/4/2024), Dr. Rizka Ibonita, Sp.N., seorang ahli saraf dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, menyampaikan pesan tegas tentang bahaya gaya hidup berisiko tersebut.
"Biasanya sering begadang, meminum alkohol, minuman keras serta obat-obatan terlarang dapat menurunkan fungsi otak secara langsung. Hal ini juga bisa merusak hormonal, khususnya dopamin, mirip seperti ketika seseorang menderita cedera pada kepala," ungkap Dr. Rizka demikian. Kompas.com .
Parkinson Usia Muda (YOPD), sesuai dengan penjelasan Rizka, saat ini mulai mendapat perhatian besar. Dia menggarisbawahi bahwa kondisi tersebut dapat bermula dari rutinitas sehari-hari remeh yang dianggap 'wajar' bagi kalangan muda seperti misalnya begadang, tekanan emosi berlebihan, ataupun penggunaan substansi berbahaya.
Parkinson Tak Lagi soal Usia
Parkinson merupakan suatu penyakit neurodegeneratif yang mempengaruhi sistem saraf sentral, secara khusus pada area otak yang bertanggung jawab atas kontrol pergerakan badan. Gangguan tersebut membuat seseorang kesulitan dalam mengendalikan aktivitas fisiknya, bergetar ketika sedang tenang, kekakuan pada otot-otot, serta memiliki kendala dengan keseimbangan tubuh.
"Oleh karena itu, jika kepala seseorang pernah mengalami benturan atau bahkan kecelakaan yang menimpa kepala, umumnya tanda-tandanya tidak akan langsung terlihat, melainkan baru timbul setelah bertahun-tahun, hal ini dapat menjadi salah satu penyebab munculnya Parkinson," jelaskan Rizka.
Bukan hanya cedera otak, mengonsumsi obat anti-depresi secara sembarangan serta terpapar zat kimia dari industri juga meningkatkan kemungkinan penyakit tersebut. Faktanya, tanda-tanda awal Parkinson dapat berupa hal-hal lembut seperti kesulitan ingatan dan delusi, jauh lebih dulu sebelum gemetar atau masalah gerakan timbul.
"Bila telah menunjukkan tanda-tanda awal seperti sering lupa, cenderung bermimpi atau memiliki ilusi, termasuk jauh sebelum muncul gejala gerak seperti gemetar, dapat langsung berkonsultasi untuk menghindari penanganan yang lebih buruk," tambahnya.
Pencegahan sejak Dini
Rizka mengutamakan kebutuhan pola hidup bugar demi antisipasi penyakit. Dia merekomendasikan kepada publik agar:
- Berhenti merokok
- Menjauhi alkohol dan narkoba
- Berlatih olahraga secara teratur setidaknya selama 180 menit tiap pekan.
- Konsumsi sayur dan buah dalam jumlah cukup
Kini, bukan hanya orang tua yang harus waspada terhadap Parkinson. Generasi muda pun perlu memahami bahwa kebiasaan harian yang buruk bisa membawa risiko penyakit yang mengubah hidup secara permanen.
Posting Komentar