ZMedia Purwodadi

Berapa Lama Baby Blues Menghinggapi Ibu Pasca Persalinan?

Daftar Isi

Depresi pascapersalinan bisa jadi tantangan besar untuk wanita yang baru melahirkan. Biasanya, seberapa lama depresi pasca-melahirkan ini dapat bertahan pada ibu?

Banyak wanita merasakan baby blues dalam beberapa pekan awal pasca persalinan. Ini merupakan hal biasa saat mereka beradaptasi dengan perannya sebagai ibu.

Iya, melahirkan itu sungguh menyenangkan namun juga melelahkan dan menuntut tenaga fisik. Menjadi ibu membawa beban tambahan yang tentunya lebih rumit, hal ini kadang membuat wanita merasa takut dan tertekan. Rasa tidak berdaya dan bersalah sering kali datang ketika mereka kesulitan menjalankan segala kewajiban. Tidak heran jika kondisi seperti demam pasca-melahirkan atau baby blues kerap terjadi.

Ya, pada wanita usai bersalin, baby blues memang cukup sering dialami, Bunda. Bahkan, kondisi ini dilihat sebagai hal yang wajar untuk ibu-ibu baru. Sebagian besar ibu baru akan mengalami baby blues beberapa hari setelah proses kelahiran anaknya.

Kapan baby blues terjadi?

Baby blues biasanya dimulai sekitar hari ke-3 setelah bayi lahir. Ada beberapa tanda-tanda bila seorang ibu mengalami baby blues, di antaranya menangis, emosional, mudah tersinggung, terisolasi, tidak rasional, kesepian, emosional seperti rollercoaster, dan lainnya. Perasaan-perasaan tersebut muncul disebabkan oleh perubahan kadar hormon setelah melahirkan.

Tak jarang, Bunda mungkin merasakan kegembiraan dan secara drastis berubah menjadi sangat sedih. Itulah kondisi baby blues ya, Bunda. Jika Bunda mengalaminya, ada baiknya membicarakan hal tersebut dengan orang terdekat, seperti pasangan, anggota keluarga, atau teman dekat. Bunda mungkin membutuhkan dukungan untuk membantu diri beristirahat sebanyak mungkin.

Kapan baby blues biasanya akan berakhir?

Walau Bunda mungkin merasa terbebani, kondisi baby blues ini umumnya hilang dengan sendirinya dalam waktu singkat, yaitu sekitar 1 sampai 2 minggu. Sebaiknya hubungi bidan atau dokter apabila gejala baby blues bertahan melebihi periode tersebut, yakni lebih dari 1 hingga 2 minggu, sesuai informasi yang diambil dari situs web tersebut. Hse.

Seperti diketahui bahwa 1 dari 5 perempuan akan mengalami masalah kesehatan mental selama kehamilan atau pada tahun pertama setelah melahirkan. Ini bisa jadi merupakan masalah sebelumnya yang kini muncul kembali, atau ini adalah pertama kalinya Bunda mengalami masalah kesehatan mental.

Secara keseluruhan, ada tiga jenis perubahan mood utama yang bisa dialami ibu dalam tahun pertama pasca persalinan, yaitu seperti berikut, Bunda:

1. Baby blues

Baby blues umumnya bertahan selama beberapa hari sampai satu atau dua minggu setelah kelahiran si bayi. Gejala yang dialami bisa mencakup perasaan cemas, sedih, marah, sering menangis, susah berkonsentrasi, gangguan pada pola makan, serta kesulitan untuk tertidur.

2. Depresi pasca persalinan

Depresi pasca melahirkan bisa jadi terkeliru dengan sindrom blue bayi di awal karena memiliki ciri-ciri yang mirip namun tingkat keparahannya lebih ekstrem serta durasi waktu yang panjang. Hal tersebut nantinya akan mempengaruhi kapabilitas sang ibu dalam menjaga si buah hati dan melakukan rutinitas sehari-hari lainnya.

Gejala biasanya muncul dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Namun, gejalanya mungkin mulai lebih awal selama kehamilan atau lebih lambat  hingga satu tahun setelah melahirkan.

Gejalanya biasanya dapat meliputi suasana hati tertekan atau perubahan suasana hati yang parah, terlalu banyak menangis, kesulitan menjalin bonding dengan bayi, menjauh dari keluarga dan teman-teman, kehilangan nafsu makan, ketidakmampuan untuk tidur, kelelahan yang luar biasa, kurangnya minat dan kesenangan dalam aktivitas yang biasa dinikmati, dan lainnya.

3. Postpartum psychosis

Pada postpartum psychosis ini merupakan kondisi langka yang biasanya berkembang dalam minggu pertama setelah melahirkan. Gejalanya dapat meliputi merasa bingung dan kehilangan arah, memiliki pikiran obsesif tentang bayi, berhalusinasi, mengalami masalah tidur, memiliki terlalu banyak energi dan lainnya seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.

Kapan harus ke dokter?

Apabila Bunda merasa kesedihan berlebih setelah melahirkan anak pertama, mungkin Bunda ragu atau tidak ingin menyatakannya. Akan tetapi, apabila Bunda mengalami tanda-tanda dari sindrom bayi murung pasca melahirkan atau depresi pascapersalinan, jangan ragu untuk segera mencari nasihat medis dan bicara dengan dokter. Apabila kondisi tersebut menjadi parah hingga terdapat petunjuk adanya psikosis paska-melahirkan, tenang saja karena dokter siap membantu secara lebih intensif.

Semoga informasi ini bermanfaat, Ibu. Teruslah bersemangat dalam mengemban peran sebagai seorang ibu dan jangan ragu untuk membagikan kisah Anda kepada orang-orang di sekitar agar dapat melegaskan bebannya menjadi seorang ibu baru.

Pilihan Redaksi
  • Caranya Manis Indra Brotolaras Membantu Laura Theux Mengatasi Baby Blues, Sambil Memberi Pujiannya
  • Masalah Baby Blues pada Ibu Menyusui Dapat Mempengaruhi Sistim Pencernaan Si Kecil
  • 7 Jenis Buah untuk Menambah Kenikmatan dan Kesehatan ASI

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas BOJONG.MY.IDSquad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Posting Komentar